RUMITARA
Submisi
Surabaya, Jawa Timur
2024
Rumitara (Rumah Susun Integratif Arsitektur Nusantara) merupakan sebuah proyek prototip hunian vertikal yang mengambil lokasi tapak di Surabaya, Jawa Timur.
Prototip hunian vertikal ini mengambil inspirasi dari kampung kampung tradisional yang masih eksis di ramainya Kota Surabaya hingga saat ini. Beberapa kampung tradisional ini mampu bertahan karena mereka bisa hidup secara mandiri, mandiri secara pengelolaan dan dalam pemenuhan kebutuhan serta hubungan antar individu di dalamnya. Pola kemandirian dan hubungan antar individu inilah yang coba diterapkan dalam perencanaan Rumitara.
Ada beberapa poin penting yang dapat diaplikasikan ke dalam program ruang, yang paling utama adalah penyediaan ruang ruang komunal, di dalam bangunan dan juga di ruang luarnya. Ruang ruang luar ini bisa menjadi ruang multipurpose yang fungsinya dapat silih berganti sesuai dengan kebutuhan penghuninya.
Konsep kemandirian diimplementasikan dalam penyediaan ruang hijau yang cukup luas. Ruang ruang hijau ini diharapkan dapat menjadi tempat bercocok tanam dalam skala rumahan
Rumitara ini terletak di antara dua jalan utama di Kota Surabaya dengan luas lahan sekitar 10.000 meter persegi. Area terbangun yang direncanakan tidak lebih dari 70% dari keseluruhan luas lahan. Karena diapit oleh dua jalan utama, setiap sisi fasad merupakan sisi yang potensial. Sisi fasad yang menghadap ke jalan sekaligur menghadap ke arah barat sehingga perlu perlakuan khusus untuk meminimalisir panas yang bisa masuk ke dalam raung setiap unit. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi transfer panas ini adalah dengan “menyembunyikan” perletakan jendela, sehingga hanya cahaya yang bisa masuk ke dalam ruangan. Selain itu, penggunaan scondary skin juga bertujuan untuk memperkecil luasan dinding yang terkena cahaya dan panas langsung dari matahari siang hari.
Berdasarkan luas setiap unit, terdapat tiga ukuran ruang, yaitu 24 m2, 36 m2 dan 45 m2. Ketiga jenis unit tersebut dibagi rata ke dalam setiap lantai yang ada di dalam bangunan.
Bangunan hunian vertikal ini memiliki 5 lantai untuk penghuni dan lantai dasar sebagai pusat area servis. Area servis ini memiliki fungsi utama sebagai area parkir bagi kendaraan penghuni serta area sera lain yang dapat dilihat pada gambar di atas.
Hunian ini memiliki tiga massa terpisah yang saling terhubung dengan area bebas di tengahnya. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibuat semasif mungkin untuk mengakomodasi konsep urban farming. Penyediaan ruang luar yang masif juga memungkinkan untuk menempatkan lajur lari di sekeliling bangunan.
